Masih ingat cerita Musa saat
membawa keluar Bangsa Israel? Ada banyak mujizat yang dilakukan oleh Musa,
salah satunya adalah dengan membelah laut menjadi dua agar Bangsa Israel bisa terbebas dari kejaran Bangsa Mesir.
Hanya dengan menggunakan sebuah
tongkat yang dipegang oleh Musa, Laut Merah terbelah menjadi dua bagian pada beribu-ribu tahun yang lalu. Kisah pengejaran yang dilakukan oleh Bangsa Mesir terhadap Bangsa Israel ini bisa kita temukan dalam Keluaran 13 sampai 15.
Ditengah-tengah kondisi pengejaran
yang mendesak tersebut, Bangsa Israel menemukan titik buntu, yaitu Laut
Teberau. Melalui Musa, Tuhan melakukan mujizatnya dengan meminta Musa untuk
mengangkat tongkatnya dan membelah laut tersebut menjadi dua agar Bangsa Israel bisa melewati laut tersebut.
Nama Laut Merah justru disebutkan dalam Perjanjian Baru
Saat itu, Bangsa Israel sedang
melakukan perjalanan keluar dari Mesir menuju Kanaan, tanah perjanjian Tuhan. Pada Keluaran, nama Laut Merah
disebutkan sebagai Laut Teberau. Kisah
Para Rasul 7:36, "Dialah yang membawa mereka keluar dengan mengadakan
mujizat-mujizat dan tanda-tanda di tanah Mesir, di Laut Merah dan di padang gurun, empat puluh tahun lamanya."
Juga pada Ibrani 11:29, "Karena iman maka mereka telah melintasi Laut Merah sama seperti melintasi tanah kering, sedangkan orang-orang Mesir tenggelam, ketika mereka mencobanya juga." Lewat dua ayat ini, kita mengetahui kalau laut yang dimaksud dalam kitab Keluaran disebut sebagai Laut Merah.
Baca juga: Fakta Alkitab: Kota Nazaret, Kota Dimana Yesus Dibesarkan
Benarkan merah dalam sebutan Laut Merah dimaksudkan untuk banyaknya pertumpahan darah orang Mesir?
Ada banyak orang yang mengartikan Laut Merah
karena laut ini telah menewaskan banyak pasukan Mesir. Padahal, Laut
merah atau Red Sea (Inggris) dari
kata Ibrani bukanlah suatu terjemahan yang sesuai dengan kata dalam teks bahasa asli ibrani atau Septuaginta Yunani.
Dalam Bahasa Ibrani, laut ini
disebut Yam Suph, dan kata ini muncul sebanyak 23 kali dalam kitab Perjanjian Lama. Yam yang berarti laut, sementara Suph berarti gelagah, teberau, alang-alang air, jenis tanaman air.
Sementara alang-alang disebut sebagai
reed dalam Bahasa Inggris. namun, terjadi kesalahan untuk menyebut reed menjadi
red. Pada musim
panas, air di Laut Merah terlihat kemerahan akibat warna dari alang-alang, ganggang, dan ekosistem yang berada di bawahnya tersebut.
Dimanakah tepatnya Bangsa Israel menyeberangi Laut Merah?
Diperkirakan bahwa tempat
penyeberangan Bangsa Israel yang tepat saat itu adalah kota Nuweiba di Teluk
Aqaba. Nuweiba sendiri merupakan kependekan dari Bahasa Arab Nuwayba'al Muzayyinah yang berarti air yang dibelah Musa.
Teluk ini ada di Laut Merah.
Teluk Aqaba dan Teluk Suez merupakan dua teluk yang menjorok dari ujung utara
Laut Merah, dan teluk Aqaba terletak di sebelah timur Teluk Suez. Teluk Aqaba,
yang juga disebut sebagai Laut Merah merupakan teluk yang dibicarakan oleh sebagian besar orang Ibrani saat mengacu pada Laut Merah.
Ayat-ayat yang mengacu pada Teluk
Aqaba: Keluaran 23:31, Bilangan 21:2, Ulangan 2:1, Hakim-hakim 11:16, 1
Raja-raja 9:26. Sementara Teluk Suez hanya disebut dengan Laut Merah satu kali dalam Keluaran 10:19.
Jembatan dalam laut
Ryon Wyatt sebagai seorang
Arkeolog amatir pernah menyelam di lokasi dan mengambil foto roda kereta mesir
kuno pada tahun 1978. Dengan panjang 160 km dan lebar 24 km, dan titik kedalamannya mencapai 1850 m di bagian tengah.
Sebuah penemuan menjelaskan kalau
tempat dimana bangsa Israel menyeberang merupakan 'jembatan' dasar laut yang
memiliki panjang 17.7 km, lebar 11-16 km, dan kedalamannya hanya 800 m,
sementara kiri dan kanan 'jembatan' ini kedalamannya dapat mencapai lebih dari 1600 m.
Sekarang, teluk ini menjadi salah
satu situs utama dunia untuk menyelam karena kaya akan karang dan keanekaragaman hayati laut lainnya.